Etnobotani Tumbuhan Obat di Desa Banai Karang Baru Aceh Tamiang Aceh
DOI:
https://doi.org/10.55324/josr.v1i11.302Keywords:
Aceh Tamiang, Desa Banai, Etnobotani, Tanaman ObatAbstract
Masyarakat suku Aceh telah menggunakan tanaman yang berpotensi sebagai obat tradisional upaya dalam mengatasi masalah kesehatan.
mendata dan menyajikan jenis-jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai obat oleh masyarakat Melayu di Desa Banai Karang Baru Aceh Tamiang, untuk mendeskripsikan pengaplikasian tumbuhan obat pada masyarakat di Desa Banai sebagai pengobatan tradisional dan untuk melakukan analisis kualitatif tumbuhan obat tradisional di Desa Banai Kecamatan Karang Baru Aceh Tamiang.
kualitatif dan kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari bulan Juli 2021 hingga Februari 2022 dengan pengambilan data lapangan dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2021 di Desa Banai Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.
Masyarakat Desa Banai Kecamatan Karang Baru Kabupaten Aceh Tamiang memanfaatkan tanaman obat sebanyak 60 jenis yang dikelompokkan ke dalam 37 Famili
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Cut Azura Izatul Nufus

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC-BY-SA). that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.


