JOSR: Journal of Social Research
Oktober 2022, 1 (11), 277-285
p-ISSN: 2827-9832 e-ISSN: xxxx-xxxx
Available online at http:// https://ijsr.internationaljournallabs.com/index.php/ijsr
http://ijsr.internationaljournallabs.com/index.php/ijsr
UPAYA MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA
INGGRIS MATERI ATTENTION PLEASE MELALUI METODE
PICTURE AND PICTURE
Suriyanti
MTs Swasta Lam Ujong Aceh Besar
asriani824@gmail.com
Abstrak
Received:29
September
2022
Revised :11
Oktober
2022
Accepted:16
Oktober
2022
Pasifnya siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris
disebabkan oleh kurangnya penguasaan kosakata.
Oleh karena itu, pentingnya penguasaan kosakata
dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah untuk
meningkatkan kepercayaan diri dalam pembelajaran.
Selain itu, perlunya metode pembelajaran yang tepat
untuk membantu peningkatan hasil belajar. Salah
satu metode pembelajaran yang dapat digunakan
adalah metode picture and picture. Diharapkan dari
penelitian ini adalah meningkatnya perbendaharaan
kosa kata bahasa Inggris para siswa kelas VII-1 MTs
Swasta Lam Ujong Aceh Besar agar mereka lebih
mampu mengekspresikan buah pikiran mereka dalam
bahasa Inggris. Penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian
yang dilakukan oleh guru dilakukan pada kelas
VII-1 MTs Swasta Lam Ujong Aceh Besar pada
bulan Januari 2017 sampai dengan bulan Mei 2017.
Adapun jumlah siswa seluruhnya adalah 21 orang
dengan perincian 11 laki-laki dan 10 perempuan.
Hasil dari penelitian tindakan kelas pada siklus 1
menunjukkan bahwa pengulangan membaca nyaring
dan tanya jawab semua kosakata tidaklah maksimal
setelah kosakata mencapai 50 kata (10 kali
pertemuan). Kemudian, pada siklus 2 menunjukkan
antusiasme siswa yang cukup, karena kosakata yang
dibaca ulang tidaklah terlalu banyak, hanya kurang
lebih 40 kata setiap pertemuannya. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa metode Picture and picture dapat
dipergunakan untuk memperkaya penguasaan
kosakata siswa. Siswa hanya perlu mempelajari 5
kata di setiap pertemuannya dan melakukan
pengulangan secara rutin di kelas untuk membantu
proses mengingatnya.
Suriyanti, S.Ag
/ JOSR: Journal of Social Research, 1(11), 277-285
Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Materi Attention
Please Melalui Metode Picture And Picture 278
Kata kunci: kosa kata; metode pembelajaran; picture
& picture
Abstract
The passivity of students in learning English is
caused by the lack of vocabulary mastery. Therefore,
the importance of vocabulary mastery in learning
English is to increase confidence in learning. In
addition, the need for appropriate learning methods
to help improve learning outcomes. One of the
learning methods that can be used is the picture and
picture method. It is hoped that research will
increase the English vocabulary of the VII-1 grade
students of MTs Swasta Lam Ujong Aceh Besar so
that they are better able to express their thoughts in
English. This research is a Classroon Action
Research (CAR) which is a study conduvted bt
teachers conducted in class VII-1 of MTs Swata Lam
Ujong Aceh Besar from January 2017 to May 2017.
The total number of students is 21 people with details
11 male, and 10 female. The results of the classroom
action research in cycle 1 showed that the repetition
of reading aloud, asking and answering all
vocabulary was not optimal after the vocabulary
reached 50 words (10 meetings). Then, in cycle 2, the
students showed sufficient enthusiasm, because the
vocabulary thet was reread was not too much, only
about 40 words per meeting. So it can be concluded
that the Picture and Picture method can be used to
enrich student’s vocabulary mastery. Students only
need to learn 5 words in each meeting and repeat
regularly in class to help the process of remembering
them.
Keywords: Vocabulary; learning methods; picture
and pictures method
*Correspondent Author : Suriyanti, S.Ag
Email : asriani824@gmail.com
Suriyanti, S.Ag
/ JOSR: Journal of Social Research, 1(11), 277-285
Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Materi Attention
Please Melalui Metode Picture And Picture 279
PENDAHULUAN
Bahasa adalah suatu hal yang fundamental untuk dikuasai oleh siswa, karena
semua ide, konsep, dan gagasan disalurkan melalui bahasa. Ada waktu dimana seorang
anak pandai dan banyak ide namun terhenti karena tidak mampu menyampaikannya
dalam bahasa yang baik. Bahasa yang baik merupakan bahasa yang digunakan sesuai
dengan situasi dan keadaan.
Bahasa juga digunakan untuk penunjang dalam keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi, oleh karena itu pembelajaran bahasa dirasakan perlu diberikan
semenjak dini, agar anak mampu menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang tercantum dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang harus diikuti oleh semua peserta
didik di Sekolah Menengah Pertama di Indonesia. Peserta didik diharapkan memiliki
keterampilan berbahasa yang meliputi keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca
dan menulis dalam bahasa Inggris saat mereka menyelesaikan tingkat sekolah
menengahnya. Pembelajaran bahasa Inggris disekolah dasar diajarkan kepada siswa
sebagai kegiatan kuriluler untuk mengembangkan keterampilan berbahasa.
Kualitas berbahasa seseorang tergantung pada kualitas kosakata yang dimiliki,
makin kaya kosakata yang dimiliki makan akan semakin besar kemungkinan terampil
berbahasa. Sehingga kosakata ini memiliki peran yang penting dalam berbahasa, baik
sebagai penyalur gagasan secara tertulis maupun berbagasa sebagai penyalur gagasan
secara lisan.
Namun dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas sehari-hari, penulis
merasakan keengganan sebagian besar siswa untuk turut berpartisipasi dalam aktivitas
belajar di kelas, terutama di saat berlatih keterampilan berbicara (Badudu & Zain, 1994).
Sebagian besar siswa lebih memilih untuk diam pasif dan menghindari adu tatap mata
dengan guru kelasnya untuk menghindari pertanyaan dan keharusan menjawab
pertanyaan yang dilontarkan guru. Bagaimana mungkin para siswa akan menguasai
keterampilan yang diperlukan jika mereka tidak mau melatih keterampilan tersebut?
Penyebab kepasifan mereka untuk berpartisipasi di kelas adalah bukan semata-
mata karena kemalasan mereka untuk belajar tetapi lebih karena kurangnya penguasaan
kosa kata bahasa Inggris yang cukup untuk menyampaikan apa yang hendak mereka
utarakan (Indriana, 2011). Oleh karena itu, untuk membantu penguasaan kosa kata bahasa
Inggris para siswanya, penulis melakukan tindakan di kelasnya dengan metode picture
and picture. Metode ini membuat para siswa agar lebih sering terpapar oleh kosa kata
umum yang sering dipakai sehari-hari sehingga diharapkan para siswa akan menguasai
lebih banyak kosa kata bahasa Inggris dengan cara yang lebih mudah dan berakibat
menjadi lebih percaya diri dalam menunjukkan keterampilan berbahasanya (LONGMAN,
1998). Berdasarkan paparan di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
tindakan kelas dengan judul “upaya meningkatkan penguasaan kosakata bahasa Inggris
materi attention please melalui metode picture and picture”.
Suriyanti, S.Ag
/ JOSR: Journal of Social Research, 1(11), 277-285
Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Materi Attention
Please Melalui Metode Picture And Picture 280
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang merupakan penelitian
yang dilakukan oleh guru di kelas tempat ia mengajar dengan penekanan pada
penyempurnaan proses dan praktek pembelajaran (Kusumawati, 2017). Penelitian
tindakan ini dilakukan pada kelas VII-1 MTs Swasta Lam Ujong Aceh Besar pada
bulan Januari 2017 sampai dengan bulan Mei 2017. Adapun jumlah siswa seluruhnya
adalah 21 orang dengan perincian 11 laki-laki dan 10 perempuan. Data dikumpulkan
melalui tes tertulis di awal dan akhir siklus dengan cara siswa diberi daftar kosakata yang
akan dipelajari (di awal siklus) dan telah dipelajari (di akhir siklus), kemudian diminta
untuk memberikan padanan kosakata tersebut dalam bahasa Indonesia untuk mengetahui
berapa banyak kosakata yang telah dikuasainya selama suatu periode waktu (Nurnberg &
Rosenblum, 1961).
Adapun rencana tindakan akan terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus
terdiri dari 4 tahap, yakni: 1) Tahap perencanaan, yakni mengumpulkan kosakata yang
penulis anggap perlu diketahui dan dikuasai oleh para siswanya. Sebagian besar kosakata
dikumpulkan dari dari buku English In Mind Student’s Book 1. 2) Tahap pelaksanaan,
yakni dengan mengadakan pre-test, memberikan 5 kosakata baru di setiap kali pertemuan
yang ditulis di selembar karton manila dan ditempelkan di dinding kelas, dan membaca
kosakata tersebut dengan nyaring dan menyebutkan artinya bersama-sama di setiap awal
dan akhir pertemuan kegiatan belajar mengajar (Richards & Nunan, 1990). 3) Tahap
observasi yakni dengan mengamati pelaksanaan kegiatan mengulang pembacaan kosakata
dan artinya di setiap awal dan akhir pertemuan kegiatan belajar mengajar dan
Mengadakan post-test. 4) Tahap refleksi, dilakukan untuk memperoleh gambaran
bagaimana dampak dari tindakan yang dilakukan, hal apa saja yang dirasa perlu
diperbaiki pada tindakan selanjutnya. Analisis data dilakukan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan tindakan yang telah dilakukan. Data yang dianalisis adalah data hasil
penilaian tes tertulis, pre dan post-test (Suyadi, 2012).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus, yang setiap siklusnya terdapat 4 tahap
dalam pelaksanaan proses penelitian, yakni: 1) perencanaan , 2) pelaksanaan, 3)
observasi, dan 4) refleksi. Keempat tahap tersebut dapat dilihat pada deskripsi dibawah
ini.
1. SIKLUS I
a. Perencanaan Tindakan; Kegiatan perencanaan tindakan I dilaksanakan mulai Senin-
Sabtu, tanggal 7-12 Januari 2017 dengan pengumpulan set kosakata yang hendak
diberikan kepada para siswa. Sebagian besar kosakata diambil dari buku English In Mind
Student’s Book 1.
b. Pelaksanaan Tindakan; Pelaksanaan tindakan I mulai dilaksanakan pada hari Senin,
tanggal 14 Januari sampai dengan Kamis, 14 Maret 2017 (8 minggu). Jadwal kegiatan
belajar mengajar bahasa Inggris di MTs Swasta Lam Ujong adalah 4 jam (@ 40 menit)
per minggu yang tersebar menjadi 4 pertemuan @ 40 menit.
Suriyanti, S.Ag
/ JOSR: Journal of Social Research, 1(11), 277-285
Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Materi Attention
Please Melalui Metode Picture And Picture 281
Urutan pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:
1) Di awal siklus guru memberikan pre-test.
2) Di awal setiap pertemuan, guru menuliskan 5 kosakata bahasa Inggris di
selembar karton manila putih besar yang ditempel di dinding kelas.
3) Guru membaca nyaring masing-masing kata, diikuti oleh para siswa.
4) Guru menanyakan padanan kosakata tersebut dalam bahasa Indonesianya, lalu
memberikan artinya jika siswa belum mengetahuinya.
5) Siswa menyalin 5 kosakata tersebut di buku catatan mereka beserta artinya.
6) Di akhir pertemuan, guru meminta siswa untuk membaca nyaring kembali 5
kosakata yang ada di papan tulis dan tanyakan lagi padanan katanya dalam
bahasa Indonesia.
7) Ulang kegiatan b f disetiap pertemuan, dengan mengikutsertakan kosakata yang
sudah diperkenalkan sebelumnya. Baca ulang semua kosakata yang sedang
dipelajari dan biarkan semua terpampang di dinding kelas agar siswa dapat selalu
melihatnya.
c. Observasi; Selama pelaksanaan tindakan, guru memperhatikan respon siswa saat
melakukan kegiatan membaca nyaring dan bertanya jawab mengenai kosa kata tersebut.
Pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2017, guru mengadakan tes tertulis untuk mengetahui
berapa banyak arti kosakata yang mereka ingat. Jumlah total kosakata yang dipelajari
adalah (8 minggu x 4 pertemuan x 5 kosakata) sebanyak 160 kosakata. Seluruh siswa
mengalami peningkatan pengetahuan kosakata minimal 40% dari sebelumnya. (Lihat
lampiran untuk detailnya) (Wacek, 2006).
Tabel Hasil Belajar Kosakata Siswa Kelas VII-1 Siklus I
Jumlah Kosakata baru
terkuasai
Jumlah siswa
Pre-test
Jumlah siswa
Post-test
140 160
2
120 139
3
100 119
10
80 99
5
60 79
6
40 59
13
1
20 39
2
Jumlah
21
21
d. Refleksi; Berdasarkan tindakan yang dilakukan selama 32 kali pertemuan, penulis
merasa bahwa pengulangan membaca nyaring dan tanya jawab semua kosakata tidaklah
maksimal setelah kosakata mencapai 50 kata (10 kali pertemuan). Beberapa siswa terlihat
kurang antusias (bosan?) dan tidak ikut mengulang membaca kata. Aktifitas pun jadi
Suriyanti, S.Ag
/ JOSR: Journal of Social Research, 1(11), 277-285
Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Materi Attention
Please Melalui Metode Picture And Picture 282
memakan waktu terlalu lama, apalagi jika tetap dilakukan di awal dan akhir pertemuan
seperti rancangan semula.
2. SIKLUS II
a. Perencanaan Tindakan; Kegiatan perencanaan tindakan II dilaksanakan pada hari
Senin sampai Sabtu, tanggal 25 - 30 Maret 2017 dengan pengumpulan set kosakata baru
yang hendak diberikan kepada para siswa. Sebagian besar kosakata tetap diambil dari
buku English In Mind Student’s Book 1.
b. Pelaksanaan Tindakan; Pelaksanaan tindakan II mulai dilaksanakan pada hari Senin,
tanggal 1 April sampai dengan Jumat, 31 Mei 2017 (8 minggu, jumlah total sebenarnya
ada 9 minggu tetapi terpotong oleh libur selama 1 minggu) dengan jumlah total kosakata
yang dipelajari sama yaitu sebanyak 160 kata.
Urutan pelaksanaan tindakannya adalah sebagai berikut:
1) Di awal siklus guru melakukan pre-test.
2) Di awal setiap pertemuan, guru tetap menuliskan 5 kosakata bahasa Inggris di
selembar karton manila putih besar yang ditempel di dinding kelas.
3) Guru membaca nyaring masing-masing kata, diikuti oleh para siswa.
4) Guru menanyakan padanan kosakata tersebut dalam bahasa Indonesia dan
memberikan artinya jika siswa belum mengetahuinya.
5) Siswa menyalin 5 kosakata tersebut di buku catatan mereka beserta artinya.
6) Di akhir pertemuan, guru tidak lagi mengajak mengulang membaca untuk
menghindari penggunaan waktu yang berlebihan dan untuk menghindari
kejenuhan siswa.
7) Ulang kegiatan b e disetiap pertemuan, kosakata yang diulang hanyalah
kosakata yang sedang dipelajari selama 2 minggu terakhir saja (sekitar 40 kata),
dengan sesekali mengikutsertakan kosakata yang sudah diperkenalkan di luar 2
minggu terakhir, terutama kosakata yang belum terhafalkan oleh sebagian besar
siswa. Guru menandai kosakata yang belum terhafalkan tersebut. Pasang karton
manila bertuliskan kosakata yang sedang dipelajari di dinding kelas agar dapat
selalu terlihat oleh siswa.
c. Observasi; Selama pelaksanaan tindakan II, guru memperhatikan respon siswa saat
melakukan kegiatan membaca nyaring dan tanya jawab mengenai kosa kata tersebut.
Kali ini sebagian besar siswa mencatat kosakata baru di dalam buku catatan mereka
masing-masing tanpa harus diminta lagi oleh guru. Pada hari Jumat tanggal 31 Mei 2017,
guru mengadakan tes tertulis untuk mengetahui berapa banyak arti kosakata yang dapat
diingat oleh para siswa.
Tabel Hasil Belajar Kosakata Siswa Kelas VII-1Siklus II
Jumlah Kosakata baru
terkuasai
Jumlah siswa
Post-test
140 160
1
120 139
2
100 119
5
Suriyanti, S.Ag
/ JOSR: Journal of Social Research, 1(11), 277-285
Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Materi Attention
Please Melalui Metode Picture And Picture 283
Dengan membandingkan hasil belajar siklus I dan II , kita dapat melihat adanya
penurunan jumlah siswa yang menguasai 140 160 kosakata dari 2 siswa menjadi 1
siswa, siswa yang menguasai 120 139 kosakata dari 3 siswa menjadi 2 siswa, siswa
yang menguasai 100 119 kosakata dari 10 siswa menjadi 5 siswa dan bertambahnya
siswa yang menguasai 80 99 kosa kata dari 5 siswa menjadi 12 siswa. Dari kedua tabel
diatas terdapat 1 siswa yang penguasaan jumlah kosakatanya paling rendah di antara
teman-temannya dan itu adalah siswa yang sama. Alasan mengapa siswa tersebut
memperoleh penguasaan kosakata paling rendah meskipun tetap ada peningkatan, seperti
yang diakui oleh siswa itu sendiri, adalah karena ia memang tidak mau mengulang
sesering teman-temannya.
d. Refleksi
Berdasarkan tindakan yang dilakukan selama 32 kali pertemuan, penulis melihat
para siswa lebih terjaga antusiasmenya, hal ini terjadi karena kosakata yang dibaca ulang
tidaklah terlalu banyak, hanya kurang lebih 40 kata setiap pertemuannya. Hal ini berbeda
dengan apa yang terjadi pada pelaksanaan tindakan I yang jumlah kosakatanya terlalu
banyak untuk dibaca ulang sekaligus dalam satu kali pertemuan, bahkan di pertemuan
akhir siswa mengulang sebanyak 160 kata. Waktu yang dipakai untuk melakukan
pengulangan Picture and picture pun tidaklah terlalu lama karena siswa hanya melakukan
satu kali saja di awal kegiatan belajar mengajar.
B. Pembahasan
Kata sebagai unsur kalimat memiliki fungsi yang sangat penting karena semakin
banyak kata yang dikuasai oleh seseorang maka akan semakin banyaklah variasi kalimat
yang bisa dibuatnya, maka akan semakin mudahlah ia memahami sebuah bacaan.
Semakin kaya kosakata yang dimiliki seseorang maka akan semakin mudahlah seseorang
untuk mengekspresikan dirinya. Tetapi untuk memperoleh perbendaharaan kata yang
mumpuni tidaklah mudah, terlebih lagi dalam bahasa Inggris yang memiliki sekitar satu
juta kata; kebanyakan orang dikatakan sudah fasih berbahasa Inggris jika ia dapat
menguasai sekitar 30.000 kata, seseorang harus banyak membaca dan segera
menggunakan setiap kata baru yang dipelajarinya. Dengan cara itulah kosakata dapat
menjadi kosakata aktif.
Ide dasar dari picture and picture adalah agar setiap orang dapat
menguasai minimal satu kosakata baru setiap harinya tanpa harus terbebani
menghafalkan daftar kosakata yang banyak dan panjang. Belajar sedikit demi
sedikit sehingga perbendaharaan kata pun menjadi semakin kaya. Dan yang lebih
80 99
12
60 79
40 59
1
20 39
Jumlah
21
Suriyanti, S.Ag
/ JOSR: Journal of Social Research, 1(11), 277-285
Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Materi Attention
Please Melalui Metode Picture And Picture 284
penting lagi kita pun dapat mengingat kosakata tersebut untuk jangka waktu yang
panjang bahkan permanen. Metode picture and picture sebagai upaya dalam
enguasaan kosata pada pembelajaran bahasa Inggris materi attention please. Hal
ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan penguasaan kosataka dengan
metode picture and picture pada setiap siklusnya.
Pada siklus 1 tindakan yang dilakukan selama 32 kali pertemuan, namun dirasa
pengulangan membaca nyaring dan tanya jawab semua kosakata kurang maksimal karena
kurangnya antusias dan masih banyak siswa yang tidak ikut membaca secara bersama-
sama. Kegiatan dilakukan cukup memakan waktu, apalagi jika tetap dilakukan di awal
dan akhir pertemuan seperti rancangan semula. Pada siklus 2 menunjukkan para siswa
lebih antusiasme, dikarenakan kotakata yang harus dibaca secara berulah tidak terlalu
banyak, hanya sekitar 40 kata setiap pertemuannya. Berbeda pada kegiatan yang
dilakukan pada siklus 1 yang jumlah katanya lebih banyak dalam satu kali pertemuannya.
Waktu yang dipakai untuk melakukan pengulangan picture and picture pun tidaklah
terlalu lama karena siswa hanya melakukan satu kali saja di awal kegiatan belajar
mengajar.
Sehingga dengan melihat hasil dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan
bahwa dengan metode picture and picture membuat siswa berpartisipasi dengan
antusiasme yang tinggi sehingga dapat membantu dalam meningkatkan penguasaan
kosakata bahasa Inggris pada materi attention please dengan catatan kosakata yang
dibaca secara berulang tidak terlalu banyak.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa metode
Picture and picture dapat dipergunakan untuk memperkaya penguasaan kosakata siswa.
Siswa hanya perlu mempelajari 5 kata di setiap pertemuannya dan melakukan
pengulangan secara rutin di kelas untuk membantu proses mengingatnya. Dari tabel hasil
belajar siswa di siklus I dan II, nampak bahwa secara umum semakin banyak
pengulangan (Siklus I : 2x mengulang dalam 1 pertemuan) mengindikasikan bahwa siswa
akan mengingat semakin banyak kata (peningkatan tertinggi mencapai 140,90%) daripada
jika pengulangan hanya dilakukan 1 kali saja di setiap pertemuannya seperti yang
dilakukan di Siklus II (peningkatan tertinggi hanya 107,04%). Keberhasilan belajar ini
juga sangat bergantung pada kerjasama siswa. Dari hasil belajar siklus I dan II terdapat 1
siswa (orang yang sama) yang peningkatan jumlah kosakatanya paling sedikit (42,11%)
dibandingkan teman-temannya, meskipun ia tetap mendapatkan penambahan kosakata.
Siswa inilah yang sering tidak mau ikut berpartisipasi membaca ulang atau mencatat
kosakata baru yang sedang dipelajari.
BIBLIOGRAFI
Badudu, Yus, & Zain, Sutan Mohammad. (1994). Kamus umum bahasa Indonesia.
Pustaka Sinar Harapan.
Indriana, Dina. (2011). Mengenal ragam gaya pembelajaran efektif. Yogyakarta:
Divapress.
Suriyanti, S.Ag
/ JOSR: Journal of Social Research, 1(11), 277-285
Upaya Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Materi Attention
Please Melalui Metode Picture And Picture 285
Kusumawati, Dewi. (2017). Penerapan Pendekatan Accelerated Learning (Al) untuk
Meningkatkan Kemampuan Bernalar dalam Proses Pembelajaran Matematika Siswa
Kelas VI Sdn Cipasung. Pedagogi: Jurnal Penelitian Pendidikan, 4(1).
LONGMAN, Addison W. (1998). Longman Active Study Dictionary. Harlow: Addison
W. Longman.
Nurnberg, Maxwell W., & Rosenblum, Morris. (1961). How to build a better vocabulary
(Vol. 114). Popular Library.
Richards, Jack C., & Nunan, David. (1990). Second language teacher education. New
York.
Suyadi, S. (2012). Buku panduan guru profesional penelitian tindakan kelas (PTK) dan
Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). Andi.
Wacek, Charlene W. (2006). Using Direct Vocabulary Instruction when Working with
English Language Learners. Action Research In Curriculum and Instruction.
University of Wisconsin, Oshkosh.
© 2021 by the authors. Submitted for possible open access publication under the
terms and conditions of the Creative Commons Attribution (CC BY SA)
license (https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0/).